Sejarah Bulu Tangkis – Siapa yang tidak mengenal olahraga badminton alias bulu tangkis? Olahraga yang populer di Indonesia ini menjadi salah satu cabang andalan yang dapat membawa Indonesia memenangkan berbagai medali di ajang antar benua hingga dunia, bahkan seringkali meraih emas di Olimpiade.
Berkat olahraga bulutangkis, nama Indonesia begitu harum di mata internasional. Sebut saja nama Susi Susanti, Taufik Hidayat, hingga Jonathan Cristie yang kini mulai menjadi pujaan banyak kalangan karena mengharumkan nama bangsa di kejuaraan bulutangkis bergengsi.
Asal-usul Badminton
Badminton adalah nama dari sebuah rumah istana milik Duke of Beafourt di Inggris di daerah Gloucestershire di sebelah barat Kota London, Inggris. Berawal dari nama tempat inilah, olahraga badminton dikenal mulai dari kalangan atas, menyebar ke seluruh masyarakat hingga seluruh dunia seperti yang dikenal saat ini.
Organisasi olahraga yang menaungi bulu tangkis dunia adalah Internasional Federasi Bulu Tangkis (IBF) yang berdiri pada tahun 1934 yang nantinya berganti nama menjadi Badminton World Federation (BWF).
Sejarah Bulu Tangkis Indonesia
Di Indonesia sendiri, olahraga badminton mulai ada sejak tahun 1930-an. Ikatan Sport Indonesia (ISI) yang berjasa menaungi bulu tangkis pada masa itu. Bulu tangkis pun semakin berkembang pada masa setelah kemerdekaan Indonesia. Dan pada 1947, terbentuklah Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI).
1. Terbentuknya Persatuan Bulu Tangkis Indonesia
Setelah terbentuknya PORI, organisasi khusus bulu tangkis pun terbentuk, yaitu Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada tanggal 5 Mei 1951. Tim bulu tangkis Indonesia pernah berpartisipasi dalam IBF sekitar tahun 1953 dan, pada tahun 1958 Indonesia mengikuti kejuaraan piala Thomas yang diselenggarakan di Singapura.
2. Indonesia Mulai Diperhitungkan di Mata Dunia
Dalam sejarah bulu tangkis, di era 1950-an, negara Amerika, Denmark, Inggris, Malaysia, dan Thailand menjadi tim bulu tangkis terkuat pada masa itu. Akan tetapi, Indonesia justru tampil membanggakan dengan penampilan yang membuat Tan Joe Hook dan Ferry Sonnevile masuk ke “All Indonesian Final”.
Meski saat itu, Indonesia termasuk negara yang sedang berada dalam masa sulit dan tidak ada pendanaan melimpah untuk pembinaan olahraga bulu tangkis.
Prestasi Bulu Tangkis Indonesia
Beberapa prestasi pun ditunjukkan oleh tim bulu tangkis Indonesia pada masa kejayaannya di tahun 1960 hingga 1970-an. Pada 1961, Indonesia berhasil meruntuhkan Thailand di fase final dan merebut gelar juara. Kemudian pada 1964, Indonesia berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Denmark di piala Thomas di Tokyo, Jepang.
1. Kemunculan Pemain Legenda Indonesia
Pada masa ini juga muncul beberapa pemain yang melegenda. Salah satunya Rudy Hartono yang namanya berhasil tercatat di Guinness Book of World Records yang menjadi pemegang juara All-England. Selain itu, pemain tim ganda putra Indonesia, Tjuntjun dan Johan Wahyudi berhasil merebut juara ganda putra 6 kali.
Sayangnya, Indonesia pernah gagal pada piala Thomas yang diselenggarakan di tuan rumah sendiri yaitu di Jakarta (1967). Tetapi, Indonesia dapat membalas kekalahan pada piala Thomas di negeri seberang yaitu Kuala Lumpur, Malaysia.
2. Persaingan dengan Bulu Tangkis China
Di tahun 1980, China mulai menjadi saingan terberat dan pada ajang All England, Liem Swie King mewakili Indonesia hanya mampu menjadi juara pada tahun 1981. Selanjutnya, pada ajang piala Thomas tim Indonesia hanya mampu memenangkan pertandingan di piala Thomas 1984 di Kuala Lumpur.
3. Medali Emas Badminton Pertama Indonesia
Baru pada 1990 hingga 2000, Indonesia kembali bangkit dengan mencetak sejarah baru di tahun 1992 pada Olimpiade Barcelona. Untuk pertama kalinya Indonesia berhasil memenangkan medali emas.
Bulu tangkis menyumbang 2 emas, 2 perak dan 1 perunggu. Selain itu, 1 medali emas, 1 perak dan 2 perunggu berhasil diraih oleh ganda putra Rexy Mainaky dan Ricky Subagja di Olimpiade Atlanta pada 1996.
4. Juara di Piala Thomas dan Uber
Selain Olimpiade, tim bulu tangkis Indonesia juga unjuk gigi di berbagai piala bergengsi lainnya. Piala Thomas diraih 5 kali berturut-turut pada 1994 hingga 2002. Sementara itu, Ardi Wiranata di tahun 1991 dan Haryanto Arbi di tahun 1993 dan 1994, meraih juara sebanyak tiga kali.
Pada kompetisi piala Uber, Indonesia berhasil menang 2 kali, yaitu pada 1994 dan 1996. Dari berbagai prestasi yang dicapai oleh tim pebulu tangkis Indonesia, tentu telah membuat bangga negeri ini. Itulah sejarah bulu tangkis dari awal mula muncul hingga berkembangnya badminton di Indonesia. Sudah selayaknya kita ikut bangga Toppers dengan prestasi yang begitu gemilang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar